Kuntum senyum layu
Di sini rindu siap dipanen, sepanjang musim
Di pematang-pematang harap
Halimun datang, kabut mencuri dariku
Bayanganmu yang kugenggam
Hanya menjadi pisau yang mengiris tajam
Waktu semakin dihabisi waktu
Entah apa yang tertinggal
pada Bulan condong
Sedepa lagi, maka tak hanya jantungku yang mati
Menggigit luka, meredakan gigil tubuh kehilangan
Kelelahan tahun-tahun dipinang sepi
Ngegat berpesta di kantong mantel tua
Aku bersahaja, menunggumu dalam denting hujan
Di jemari terkulai remah takdir
Patahan-patahan mimpi, gagal kita gantungkan pada tangan Tuhan
Gazal cinta memudar, di tiap hembus angin kepergian
Rengkuh aku, Tuan, sesakral doa
Walau saat mataku terbuka kau tak ada, tak ada
#DuetPuisi dengan @acturindra